STIMULASI PSIKOSOSIAL UNTUK MENDUKUNG PENGELOLAAN EMOSI ANAK KEBUTUHAN KHUSUS
Main Article Content
Tujuan dari kajian ilmiah ini adalah untuk menemukan rangsangan psikososial yang dapat membantu pengelolaan emosi anak berkebutuhan khusus. Desain penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan metode deskriptif. Partisipan dalam penelitian ini adalah anak berkebutuhan khusus yang membutuhkan penanganan psikologis berupa rangsangan psikososial untuk meningkatkan kemampuan pengelolaan emosinya. Strategi pengumpulan data untuk penelitian ini adalah studi terdokumentasi. Dalam penelitian ini yang melibatkan analisis data penelitian, yaitu reduksi data, penyajian data dan validasi data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa anak-anak penyandang disabilitas mendapat manfaat dari hubungan positif dan rasa memiliki di rumah, sekolah, dan komunitas. Sayangnya, anak-anak penyandang disabilitas mungkin menghadapi pengucilan sosial dan mengalami stereotip sosial yang negatif. Di sisi lain ada banyak contoh orang tua yang telah mendukung anak-anak mereka melawan segala rintangan dan orang tua ini menunjukkan potensi dan pentingnya dukungan psikososial pengasuh anak untuk perkembangan anak.
Ansell, N. and L. Young. (2004). Enabling households to support successful migration of AIDS orphans in southern Africa AIDS Care pp 3-10.
Creswell, Jhon W. (2016). Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Dickman, B., Roux, A., Manson, S., Douglas, G., Shabalala, N. (2006). How could she possibly manage in court?’ in Disability and social change: a South African agenda, B. Watermeyer, et al., Editors. 2006, HSRC Press Cape Town. p. 116- 133.
Hancock, Jill Hannas. (2010). Psychosocial Support for Children with Disability and their Carers. Discussion Paper Health Economics and HIV/AIDS Research Division (HEARD) University of KwaZulu-Natal.
HEARD. (2011). HEARD Disability and HIV Programme Strategy 2011-2015. Diunduh dari https://issuu.com/inforatn/docs/heard_strategy_2011_-_2015
Neubert, D. & G. Cloerkes. (1994). Behinderung und Behinderte in verschiedenen Kulturen. Eine vergleichende Analyse ethnologischer Studien. Heidelberg: Schindele
Palmer S., Heyne L, Montie J, Abery B, and Gaylord V. (Eds.). (2011). Supporting the Social Wellbeing of Children and Youth with Disabilities, Impact. Diunduh dari http://ici.umn.edu/products/impact/241/default.html
Saskatchewan School Trustees Association. (n.d.). Effects of Disability on Psychosocial Development: Infancy to Adolescence. SSTA Research Report #91-05.
Sloper, P. dan S. Turner. (1993). Risk and resistance factors in the adaptation of children with severe physical disability. Journal of Child Psychology and Psychiatry.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: PT Alfabeta.
UNICEF. (2005). Child Marriage A Harmful Traditional Practice. A Statistical Exploration 2005. New York: UNICEF.
Yeo & Goodwin, Jenny. (2001). Two Factors Affecting Internal Audit Independence and Objectivity: Evidence From Singapore. International Journal of Auditing, Vol.5 pp 107-125.
Tiller, W., McCraty, R., dan Atkinson, M. (1996). Cardiac coherence: A new, noninvasive measure of autonomic nervous system order. Alternative Therapies in Health and Medicine, 2(1): 52-65
Kashani, J., Suarez, L., Allan, W., dan Reid, J. (1997). Hopelessness in inpatient youths: a closer look at behavior, emotional expression, and social support. Journal of the American Academy of Child and Adolescent Psychiatry, 36( 11): 1625-1631.