DOMINASI KEKUASAAN PADA NOVEL ORANG-ORANG OETIMU KARYA FELIX K. NESI DAN PENERAPANNYA DALAM MODEL EXAMPLE NON-EXAMPLE PEMBELAJARAN SASTRA BERMUATAN MEDIA KOMIK
Main Article Content
Latar belakang masalah penelitian ini adanya permasalahan sosial yang terjadi di masyarakat berupa kriminalitas, kemiskinan, kesenjangan sosial, kebodohan, peperangan, kependudukan, masalah dominasi antarkelas, karya sastra sebagai hasil replika kehidupan dapat memberi kesadaran tentang kebenaran-kebenaran hidup. Novel Orang-Orang Oetimu karya Felix K. Nesi dipilih karena berkaitan dengan beberapa aspek dalam kajian hegemoni Gramsci. Rumusan masalah penelitian ini (1) Bagaimana struktur instrinsik novel Orang-orang Oetimu (2) Bagaimana bentuk dominasi kekuasaan dalam novel Orang-Orang Oetimu? (3) Bagaimana penerapan novel Orang-Orang Oetimu dalam pembelajaran sastra di SMA? Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Metode tersebut digunakan untuk mendeskripsikan unsur intrinsik, unsur ekstrinsik, bentuk hegemoni, model example non-example, dan media bahan ajar komik. Sumber data yang digunakan yaitu sumber data primer yaitu novel Orang-Orang Oetimu karya Felix K. Nessi terbit tahun 2019, 220 halaman, penerbit Marjin Kiri, Serpong Tanggerang Selatan. Sumber data skunder yaitu Kurikulum Merdeka Belajar Sedangkan data dalam penelitian ini adalah kata, frase, kalimat, dan wacana yang terdapat di dalam novel Orang-Orang Oetimu. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa (1) unsur intrinsik adalah sebagai berikut (a) Tema pada novel yaitu menceritakan tentang kehidupan orang-orang Oetimu pada masa kolonial, orde baru, dan reformasi (b) Tokoh utama pada adalah Siprianus Protakes Oetimu alias Sersan Ipi, (c) Alur maju mundur (d) Latar berlatar belakang di kampung Oetimu, Nusa Tenggara Timur (NTT) (e) Simbol-simbol hegemoni pada novel(a)Soeharto simbol hegemoni kekuasaan, dan hegemoni negara (b) kolonial Belanda simbol hegemoni negara dan hegemoni kekuasaan, (c) mahasiswa simbol perlawanan, dan (d) Am Siki simbol perlawanan. Gaya dan Tone novel menggunakan gaya bahasa majas metafora dan majas perumpamaan. Tone merupakan sikap emosional yang ditunjukan oleh pengarang Felix K. Nesi yaitu tercermin pada tokoh Siprianus Protakes Oetimu (2) bentuk hegemoni pada novel yakni (a) budaya, (b) intelektual, (c) negara, (d)ideologi (3) Novel Orang-Orang Oetimu karya Felix K. Nesi layak dijadikan model pembelajaran berbasis komik karena sesuai dengan kriteria bahan ajar sastra yang meliputi, (1) Bahasa, dan latar belakang budaya.
Nesi, Felix K. 2019. Orang-Orang Oetimu. Tanggerang Selatan: Marjin Kiri.
Nurgiyantoro, Burhan. 2007. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada.
Rahmanto, B 1988. Metode Pengajaran Sastra. Yogyakarta: Kanisius.
Stanton, Robert. 2012. Teori fiksi Robert Stanton. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sugiono, Muhadi. 2006 Kritik Antonio Gramsci Terhadap Pembangunan Dunia Ketiga.
Ithriyah, S. (2018). Effectiveness of ABA Therapy for Children with Special Needs of Autism: A Study of Psycholinguistics View. Ethical Lingua: Journal of Language Teaching and Literature, 5 (2), 149-158.
Tarigan, Henry Guntur. 1991. Prinsip-prinsip Dasar Sastra. Bandung: Angkasa.
Wellek, Rene dan Austin Warre 1989 Teori Kesusastraaan. Jakarta: PT Gramedia.